Sabtu, 24 Januari 2009

Pelatihan New Teaching and Learning Strategies

Politeknik Universitas Andalas kerjasama dengan Nanyang Technology University of Singapore mengadakan Pelatihan New Teaching and Learning Strategies Develop and Promote Soft Skills in Classroom dan Seminar Strategy to Entry Global Market dengan narasumber : Prof Karl Tan dari Nanyang Technology University of Singapore.

Sistem pengajaran di lembaga pendidikan Indonesia masih monoton. Meski pemerintah telah menetapkan sistem pengajaran baru, dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi (KBK), ternyata cara tersebut belum bisa menciptakan lulusan yang kreatif dan inovatif selepas menyelesaikan pendidikannya.

Pakar Pendidikan dan Pakar Robot dari Nanyang Technology University of Singapore Prof Karl Tan, saat menjadi pembicara tunggal pada Pelatihan bertajuk, “New Teaching and Learning” di Gedung F Universitas Andalas, Senin (19/1) mengatakan, saat ini tidak zamannya tenaga pengajar menerangkan ilmunya secara keseluruhan kepada peserta didik.

Tenaga pengajar, baik dosen atau guru mestinya menjadi fasilitator saat berada dalam kelas. Sehingga peserta didik dapat meningkatkan potensinya. Saat pelatihan yang dilaksanakan Politeknik Negeri Padang itu, Karl Tan mengatakan lemahnya kualitas anak didik setelah menyelesaikan studinya, disebabkan cara mengajar dosen yang masih menggunakan cara lama.

Mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukan kreativitas sendiri dalam belajar. Hal itu sangat membunuh potensi anak didik. “Selain itu tenaga kerap tidak memiliki cara yang dapat dijadikan sebagai stimulus bagi anak didik. Sehingga peserta didik setelah tamat belajar di perguruan tinggi kelihatan gagap besaing di dunia kerja,” ujar Karl Tan yang juga sebagai Pakar Robot Nanyang Technology University of Singapore.

Pelatihan itu dihadiri Direktur Politeknik Negeri Padang (Poltek) Ir Suhendrik Anwar, Ketua Forum Direktur Politeknik Se-Indonesia Firman, Rektor Unand Musliar Kasim. Dikatakan Suhendrik, saat ini Poltek terus berupaya melakukan perubahan terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Apalagi beberapa waktu lalu, Poltek Negeri Padang baru saja mendapatkan ISO 9001: 2008 tentang kualitas manajemen administrasi.

Kini Poltek Negeri Padang terus berupaya menciptakan kualitas lulusan yang lebih baik, sesuai dengan standar pendidikan. “Mahasiswa kini banyak tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja sesuai dengan nilai yang diraihnya. Padahal banyak lulusan sarjana yang membewa nilai terbaik, tapi mereka terpaksa menung kesempatan bekerja diwaktu cukup lama.




0 komentar: